Saturday, June 28, 2014

Rindu


Rindu, fenomena aneh dalam pikiran

benih-benihnya turun berupa angan
jatuh ke tanah hati yang membiru
membasahi pikiran satu-satu

Kala hati merasa rindu, angan merayu

namun mulut selalu bungkam, kenal malu
tak terhitung jumlah rindu
menatap diri dengan haru

Rindu getarkan cinta dengan elektriolit hati

asam-basa cerita sudah terukir
menyentuh buffer dengan kehangatan
telah lama cinta ini terhidrolisis

Kurindukan seuntai angka

Berbilang ganjil, terhitung genap 
ku harap matematika datang kunjung hadir 
dalam kesepian limit hari-hari ku

Rindu, bak fase eksponensial

namun tak kenal fase stasioner
apalagi sebuah kematian
rindu, ajaib memang.

0 komentar:

Post a Comment